Pengertian Garis Kontur pada Peta, Karakteristik, Macam dan Rumus Cara Menghitung Interval Garis Kontur
Pengertian Garis Kontur pada Peta, Karakteristik, Macam dan Rumus Cara Menghitung Interval Garis Kontur - Pada pembahasan kali akan dijelaskan tentang pengertian garis kontur pada peta,
karakteristik garis kontur pada peta, macam-macam jenis garis kontur
pada peta, Rumus cara menghitung interval garis kontur pada peta.
Pengertian Garis Kontur (Contours)
Kontur (garis sama tinggi) adalah garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik yang sama tingginya dari atas permukaan laut yang terdapat di peta topografi.
Garis-garis ini
biasanya tidak lurus tetapi berbelok-belok dan tertutup, digambarkan
dengan warna cokelat (brown) di atas peta. Bentuk suatu kontur
menggambarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.
Kontur
digambarkan dengan interval vertikal yang tetap, interval kontur adalah
jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan
skalanya.
Besarnya interval
kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval
kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas
skala grafis.
Skala Peta
|
Interval Kontur
|
Indeks Kontur
|
1:10.000
|
5 meter
|
25 meter
|
1:25.000
|
12,5 meter
|
50 meter
|
1:50.000
|
25 meter
|
100 meter
|
1:100.000
|
50 meter
|
200 meter
|
1:250.000
|
100 meter
|
500 meter
|
Karakteristik Garis Kontur pada Peta
Daratan pada bumi
ini terdiri dari berbagai bentuk, seluruh bentukan daratan tersebut
dapat digambarkan dengan menggunakan garis kontur. Penggambaran bentukan
bumi tersebut membuat pola-pola khusus pada garis kontur.
Selanjutnya pola-pola tersebut menjadi suatu karakter yang baku dalam penggambaran kontur terhadap bentukan alam ini.
Diantara karakteristik dari kontur adalah sebagai berikut:
a. Garis-garis kontur pada peta topografi menggambarkan tinggi-rendahnya (relief) permukaan bumi
b. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga dimensi (3D) yang mempunyai unsur panjang, lebar dan tinggi
c. Kontur bulat yang terkecil dari kontur-kontur yang ada merupakan puncakan dari suatu gunung atau bukit
d. Kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali untuk daerah khusus seperti depresi tanah
e. Kontur
yang diberi garis-garis kecil (ticks) menyerupai buli mata merupakan
depresi tanah (cekungan) yang nilai ketinggian konturnya berkurang,
seperti kawah atau kaldera pada gunung api, dan danau.
Proyeksi Penggambaran Kontur |
f. Kontur
tidak pernah saling berpotongan dan bercabang, jika kontur terlihat
bercabang atau berpotongan maka perpotongan dan percabangan tersebut
terjadi antara kontur dan lainnya (sungai atau jalan), dari segi warna
akan terlihat jelas berpotongan atau barcabang dengan bentukan lainnya
g. Punggungan
gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur menyerupai
berbentuk ‘U’ yang ujung lengkungannya selalu menjauhi puncak
h. Lembah
terlihat di peta sebagai rangkaian kontur menyerupai berbentuk ‘V’ yang
ujung tajamnya menjorok ke dalam mendekati puncak, pada lembahan besar
biasanya terdapat aliran sungai
i. Kontur
yang saling berhimpitan (2 kontur atau lebih) menunjukkan daerah yang
sangat curam, pada punggungan merupakan patahan/tebing dan pada lembahan
merupakan air terjun
j. Beda
ketinggian antara kontur yang satu dengan yang lainnya/ interval kontur
(contour interval -CI-) adalah tetap walaupun kerapatan konturnya
berubah-ubah (rapat atau renggang). Perbedaan tinggi dua kontur yang
berurutan adalah 1/2.000 dari skala.
Rumus Interval Kontur (CI = Contours Interval)
1/2.000 x penyebut skala = CI |
Contoh :
Skala 1:25.000
Beda tinggi (contour interval) = 1/2.000 x 25.000 = 12,5 m
Skala 1:50.000
Beda tinggi (contour interval) = 1/2.000 x 50.000 = 25 m
k. Daerah datar/landai mempunyai kontur renggang/jarang-jarang, sedangkan daerah terjal/curam mempunyai kontur rapat-rapat
Contour index merupakan kontur tebal yang pada umumnya terdapat nilai ketinggian konturnya.
l. Kontur bantu yang digambarkan putus-putus menyatakan setengah nilai ketinggian dari interval kontur yang berurutan
m. Sadlle/pelana
merupakan lembahan yang terletak di antara dua garis ketinggian/kontur
yang sama tingginya tetapi terpisah antara satu kontur dengan kontur
lainnya.
Gambar: Penggambaran Kontur dari Bentuk Medan Sebenarnya |
Jenis-jenis Kontur pada Peta
Secara umum jenis
kontur yang tergambarkan pada isi muka peta topografi digolongkan
menjadi ada 3 (tiga), ketiga jenis kontur tersebut hanya untuk
membedakan fungsinya saja antara satu kontur dengan lainnya.
a. Garis kontur biasa, yaitu garis kontur yang digambarkan dengan garis tipis
b. Garis kontur tebal,
yaitu garis kontur yang digambarkan dengan garis tebal, pada garis
kontur ini biasanya terdapat nilai ketinggian kontur dari permukaan laut
(contour index).
Untuk peta RBI
skala 1:25.000, kontur tebal setiap kelipatan empat kontur (per 50 m)
dan skala 1:50.000 kontur tebalnya setiap kelipatan sepuluh kontur
(per-250 m)
Gambar: Indeks Kontur |
c. Garis kontur putus-putus,
yaitu garis kontur bantu yang berada antar dua nilai garis kontur,
nilai kontur ini adalah setengah dari nilai kontur yang ada.
Penggambaran
garis kontur ini bertujuan untuk menunjukkan bentukan alam tertentu yang
tidak tergambarkan karena tingginya tidak mencapai satu nilai kontur,
tetapi tingginya lebih dari setengah nilai kontur yang ada.
Demikian pembahasan Pengertian Garis Kontur pada Peta, Karakteristik, Macam dan Rumus Cara Menghitung Interval Garis Kontur Semoga bermanfaat.
Baca juga: Macam-macam Tanda Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar